Resensi Ayahku Bukan Pembohong
Judul buku : Ayahku (Bukan) Pembohong
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2011
Jumlah halaman : 304 halaman
Sinopsis :
Novel ini mengisahkan tentang seorang ayah yang memiliki pengalaman dan perjalanan yang sangat luar biasa pada masa mudanya.
Berbagai kisah luar biasa telah diceritakan kepada Dam oleh ayahnya. Mulai dari adanya suku Penguasa Angin, apel emas dari Lembah Bukhara, si Raja Tidur yang menjadi hakim sangat adil, dan danau para sufi. Ayahnya Dam juga bercerita kalau dahulu dia berteman akrab dengan si Nomor Sepuluh dan Sang Kapten, dua pemain sepakbola hebat di Eropa. Cerita-cerita itu pada awalnya dipercayai oleh Dam. Namun, ketika Dam semakin bertambah usianya, ia menganggap cerita itu bohong. Dam meragukan kebenaran cerita-cerita ayahnya.
Ketika Dam dewasa, dia menikah dengan Taani, temannya semasa SD. Mereka memiliki anak yang bernama Zas dan Qon. Ayahnya Dam juga menceritakan cerita-cerita sangat luar biasa itu ke kedua cucunya. Sama dengan Dam, awalnya Zas dan Qon percaya. Namun, pada akhirnya mereka juga mulai meragukan kebenaran dan kelogisan cerita itu.
Pada akhir novel ini dikisahkan bahwa ayahnya Dam meninggal dunia. Pemakamannya dihadiri oleh walikota, teman-teman sekolah Dam, teman-teman klub renang, kerabat, dan sahabat-sahabat Ayahnya Dam. Ketika proses pemakaman, terjadi dua peristiwa unik dan mengejutkan. Pertama, ada sembilan formasi layang-layang besar di langit milik suku Penguasa Angin. Kedua, si Nomor Sepuluh dan Sang Kapten datang pada acara pemakaman. Mereka jauh-jauh dari negaranya datang untuk melayat sahabat masa kecilnya, ayahnya Dam. Pagi itu juga Dam menyadari, ayahnya bukan pembohong.
Kelebihan :
Novel ini adalah salah satu karya dari Tere Liye. Kita tau dia selalu membuat buku buku yang sangat bagus. Salah satunya buku ini. Penulisan yang rapi, isi cerita yang menarik, dan pelajaran yang dapat diambil sangatlah bagus. Buku ini menurut saya juga tidak membosankan, karena selalu ada saja yang membuat kita bertanya tanya seperti apa jalan ceritanya.
Kekurangan :
Menurut saya, kekurangan buku ini tidak terlalu banyak. Mungkin hanya di bagian alurnya saja. Alur yang digunakan buku ini adalah alur maju mundur, jadi kita sebagai pembaca harus betul betul fokus agar bisa memahami ceritanya.
Kesimpulan :
Novel ini sangat bagus untuk dibaca oleh semua kalangan. Tidak hanya ceritanya yang menarik, tetapi pelajaran yang dapat diambil juga penting untuk kita. Terutama karena cerita ini membicarakan sosok ayah.

Komentar
Posting Komentar